Rangkaian Lampu Philips TL 2 Lampu 2 Ballast

2 min read

rangkaian lampu tl 2 lampu 2 ballast

Lampu TL (Tubular Luminescent) atau yang sering disebut dengan fluorescent lamp adalah salah satu jenis lampu yang sangat umum digunakan di berbagai tempat, mulai dari rumah tangga hingga kantor dan industri. Mereka dikenal karena efisiensi energi mereka dan cahaya yang cukup terang. Saat menginstal lampu TL, sangat penting untuk memahami rangkaian kelistrikan yang benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan untuk rangkaian lampu TL 2 lampu dengan 2 ballast, serta alternatif lainnya dengan 1 ballast.

Rangkaian Lampu TL 2 Lampu 2 Ballast
Rangkaian Lampu TL 2 Lampu 2 Ballast

Baca Juga : Cara Pasang Stop Kontak 2 Lampu 3 Kabel

Pengenalan tentang Lampu TL

Lampu TL terdiri dari sebuah tabung panjang yang berisi gas neon dan argon serta lapisan fosfor di dalamnya. Ketika arus listrik melewati tabung tersebut, gas akan menghasilkan sinar ultraviolet yang akan merangsang fosfor, menghasilkan cahaya yang terlihat. Lampu TL sangat efisien dalam menghasilkan cahaya, sehingga sering digunakan dalam lingkungan yang memerlukan pencahayaan yang terang dan stabil.

Rangkaian Lampu TL 2 Lampu dengan 2 Ballast

Rangkaian Lampu TL 2 Lampu dengan 2 Ballast
Rangkaian Lampu TL 2 Lampu dengan 2 Ballast

Rangkaian kelistrikan untuk dua lampu TL dengan dua ballast berbeda dengan rangkaian satu lampu dengan satu ballast. Dalam rangkaian ini, masing-masing lampu memiliki ballastnya sendiri yang bertanggung jawab untuk mengatur aliran listrik ke lampu tersebut. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menghubungkan dua lampu TL dengan dua ballast:

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan:

  • Dua lampu TL
  • Dua ballast
  • Kabel listrik
  • Saklar
  • Steker
  • Kotak instalasi

Langkah-langkah:

  1. Matikan Listrik: Pastikan listrik pada sirkuit yang akan Anda gunakan telah dimatikan dengan aman sebelum memulai instalasi.
  2. Pasang Ballast: Pasang ballast untuk masing-masing lampu TL. Pastikan untuk mengikuti instruksi pemasangan yang disediakan oleh produsen ballast.
  3. Hubungkan Kabel Listrik: Hubungkan kabel listrik dari sumber daya listrik ke masing-masing ballast. Ini biasanya melibatkan menghubungkan kabel fase (biasanya berwarna hitam atau merah), netral (biasanya berwarna biru), dan tanah (biasanya berwarna hijau atau kuning) ke klem yang sesuai pada ballast.
  4. Hubungkan Lampu: Hubungkan kabel dari masing-masing ballast ke lampu TL yang sesuai. Pastikan untuk menghubungkan kabel fase, netral, dan tanah dengan benar.
  5. Pasang Saklar: Pasang saklar yang akan digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu TL. Kabel dari ballast harus dihubungkan ke saklar sehingga Anda dapat mengontrol kapan lampu akan menyala dan mati.
  6. Uji Instalasi: Setelah semua kabel terhubung dengan benar, hidupkan listrik dan uji instalasi dengan menghidupkan lampu. Pastikan keduanya menyala dengan baik.
  7. Pasang Steker: Pasang steker ke sumber daya listrik dan pasang lampu TL di tempat yang diinginkan.

Rangkaian ini memungkinkan Anda untuk mengontrol kedua lampu secara independen, yang bisa berguna dalam situasi di mana Anda mungkin hanya ingin satu lampu menyala atau mematikan satu lampu jika ada masalah dengan salah satu lampu.

Artikel Lainnya :

Alternatif dengan 1 Ballast

Selain rangkaian dengan dua ballast, Anda juga dapat menggunakan satu ballast untuk menghubungkan dua lampu TL. Dalam hal ini, Anda perlu menggunakan kabel jumper atau splitter yang akan menghubungkan dua lampu ke satu ballast. Cara ini menghemat biaya karena Anda hanya perlu satu ballast, tetapi Anda tidak dapat mengontrol lampu secara independen.

Ketahui :

Menghubungkan dua lampu TL dengan dua ballast adalah tugas yang relatif sederhana jika Anda memiliki pemahaman dasar tentang listrik. Pastikan untuk selalu mengikuti panduan pemasangan yang disediakan oleh produsen ballast dan lampu TL Anda. Jika Anda merasa ragu atau tidak nyaman melakukan instalasi sendiri, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang profesional listrik untuk memastikan keselamatan dan kinerja yang optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *